Martabak Acil Gama
Berawal dari susahnya mencari pekerjaan dikarenakan hanya mempunyai pendidikan dasar. Suprapto yang mempunyai tekad tinggi karena ingin mengubah nasib yang hanya menjadi pekerja biasa menjadi seorang pengusaha. Pada tahun 2003, Suprapto (owner Acil Gama) memulai untuk merintis usaha martabaknya. Pada saat itu dengan modal yang pas-pasan Suprapto berharap suatu saat akan menjadi pengusaha sukses. Namun diawal perjalanan dalam merintis usahanya tidak mulus karena tidak dibekali keahlian yang cukup. Bahkan di bulan kelima usahanya berjalan mengalami kebangkrutan. Hal itu dikarenakan martabaknya kurang enak. Setelah satu bulan pasca menutup usahanya Suprapto mendapatkan modal pinjaman dari beberapa teman, dan membuka usaha kembali. Namun usahanya tidak mengalami perubahan hanya jalan di tempat dan tidak ada perkembangan sama sekali dari tahun 2003 bahkan sampai tahun 2009. Suprapto terus mencoba bermacam-macam resep untuk mendapatkan martabak dengan tekstur dan rasa yang sesuai harapannya. Menyadari perkembangan usahanya yang begitu-begitu saja, Suprapto mencoba untuk mencari ilmu. Pada kesempatan saat itu ada undangan dari toko tempat ia belanja untuk menghadiri seminar dari PT. Sriboga Raturaya (pada saat itu). Dari pertemuan dengan Sriboga itulah kesempatan untuk banyak mengetahui tentang dunia usaha. Setelah mengikuti berbagai seminar dengan Sriboga yang diadakan rutin setiap bulan Suprapto mulai mengetahui tentang bagaimana cara usaha yang benar mulai dari cara mengatur pembukuan, metode pemasaran, dan manajemen usaha lainnya bahkan sampai Sriboga mendatangkan Chef-chef Sriboga untuk trial di Martabak Acil Gama. Setelah ia mengikuti beberapa kali trial dengan chef-chef yang handal dari Sriboga, disitulah Suprapto mulai menemukan resep yang sesuai harapannya. Dengan pengetahuan yang ia dapat dari berbagai kegiatan dengan Sriboga kini usaha Martabak Acil Gama mulai berkembang. Martabak Acil Gama yang semula omzetnya hanya 3 kg perhari beranjak naik menjadi 2 sak perhari dari beberapa outletnya. Tidak berhenti disitu Martabak Acil Gama selalu melakukan inovasi baik dalam segi produksi maupun pemasarannya. Untuk menambah omzet dan memperluas pangsa pasar yang lebih luas khususnya di Kota Bandung, Suprapto bekerja sama dengan layanan pesan antar makanan online (GO-FOOD). Setelah terdaftar sebagai mitra GO-FOOD Martabak Acil Gama kini semakin dikenal di Kota Bandung. Perkembangan Martabak Acil Gama tentu saja tidak dilakukan dalam waktu sekejap. Mencoba dan melakukan yang terbaik dan banyak belajar adalah salah satu jalan menuju kesuksesan.
Lebih Detail
ESTHY BAKERY
Nama : ESTHY SETIYADIAlamat : Jl. Yogya solo Km 16 ( belakang juru supit Bogem ) kalasan prambanan sleman yogyakartaNarasumber : Esthy SetiyadiMerk terigu : TE Sp, Berung Biru , Ninja, Double ZeroKapasitas : 250sak/bulanBerdiri tahun 2001, pernah jatuh di 2006 karena Gempa bumi dan bangkit lg th 2007 - sekarang
Lebih Detail
Zieda Bakery 2
Diakhir tahun 2005 Pak Mahmud memulai usaha bersama sang istri dengan membuat usaha rumahan pembuatan roti dan cake dengan nama Zieda Bakery. Diakhir tahun 2005 Pak Mahmud memulai usaha bersama sang istri dengan membuat usaha rumahan pembuatan roti dan cake dengan nama Zieda Bakery. Diakhir tahun 2005 Pak Mahmud memulai usaha bersama sang istri dengan membuat usaha rumahan pembuatan roti dan cake dengan nama Zieda Bakery. Diakhir tahun 2005 Pak Mahmud memulai usaha bersama sang istri dengan membuat usaha rumahan pembuatan roti dan cake dengan nama Zieda Bakery.
Lebih Detail